
Ketua KPU Lebong Sugianto saat memberikan arahan
KPU LEBONG: Ketua KPU Kabupaten Lebong Sugianto meminta PPK bisa memastikan data pemilih yang didata oleh petugas pemutakhiran data pemilih atau pantarlih adalah valid, bukan data asal jadi sebagai hasil rekayasa dan manipulasi.
“Jangan tembak di atas meja! Jadi PPK jangan banyak diam di sekretariat. Lakukan monitoring langsung ke bawah,” pesan Sugianto sebelum membuka secara resmi Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Persiapan Pemutakhiran Data Pemilih Tingkat PPK se-Kabupaten Lebong, Selasa (3/4).
Sugianto mengatakan, data pemilih yang tidak akurat, invalid, dan bermasalah menjadi satu pintu masuk dalam perkara atau sengketa pada pemilu-pemilu yang lalu.
Kondisi serupa juga bisa terulang pada pemilu 2019 nanti jika data pemilih yang disusun lembaga penyelenggara sejak tahapan pencocokan dan penelitian tidak valid.
“Jadi kalau ada potensi masalah di tingkat bawah, selesaikan di tingkat bawah,” tegas dia.

PPK se-Kabupaten Lebong yang mengikuti Rakor dan Bimtek Persiapan Pemutakhiran data Pemilih
Menurut Sugianto, beberapa potensi masalah yang kerap ditemukan dalam pemutakhiran dan penyusunan data pemilih, antara lain, adalah kegandaan dan tidak terdaftar sebagai pemilih.
“Bisa saja saat coklit, pemilih tidak ada di rumah. Misalnya sedang di sawah atau kebun. Nah, pahami kebiasaan pemilih. Kalau perlu petugas datangi mereka ke sawah atau kebunnya,” ujar Sugianto.
Soal kegandaan data pemilih, Sugianto menekankan pentingnya koordinasi. Baik antar PPK, PPS maupun Pantarlih. “Jalankan koordinasi karena bisa jadi satu pemilih terdeteksi di lebih satu domisili,” katanya.
Koordinasi dengan para pihak, lanjut Sugianto, juga harus berjalan. Ia mengingatkan PPK agar bekerja cermat, teliti dan profesional sehingga tidak memunculkan persoalan atau masalah.
Penulis: JEES